Sabtu, 22 Desember 2012

Titisan Rohani


Rasulullah saw. Bersabda “khirun nas yanfau’u linnas” terjemahan hadist tersebut adalah “sebaik-baik manusia adalah orang yang berguna dan bermanfaat kehidupannya untuk bagi sesama manusia (orang lain)”.
Penulis memaknai hadis di atas bahwa “kalau anda ingin menjadi orang yang berguna dan bermanfaat hidup di dunia maka anda harus berpikir apa yang anda bisa berikan kepada orang lain hari ini untuk menutupi kesulitan hidupnya kerana ketika orang dalam keadaan susah, anda mengulurkan tangan anda untuk menolong mereka maka tangan-tangan anda seolah-olah mewakili tangan-tangan Tuhan yang maha pemberi, maha pemurah dan maha bijaksana”.

Bahasan lebih lanjut adalah panggilan tuhan pada jiwa-jiwa yang damai sebagaimana tertulis dalam Q.S Al-Fajr (27-30) yang berbunyi “yaa ayyatuhan nafsul mutmainnah, irji’i ilarabbiki raadiyatan mardiyatan fadkhuli fii ibadii wadkhuli Jannatii”,[1] terjemah ayat tersebut adalah “wahai Jiwa yang tenang, kembalilah kamu menghadap Allah dengan ridha dan diridhai-Nya, maka masuklah kamu dalam golongan hambah-hambahku dan masuklah kamu ke dalam surgaku.[2]
Penulis memaknai ayat di atas bahwa “Tuhan berjanji kalau anda sedang melakukan perbuatan baik hari ini, tiba-tiba ajal datang menjemput maka anda dihitung atau hizab kematian anda sebagai orang yang mati dalam keadaan besedakah dan tuhan memanggil roh anda dengan berkata “yaa ayyatuhan nafsul mutmainnah, irji’i ilarabbiki raadiyatan mardiyatan fadkhuli fii ibadii wadkhuli Jannatii”[3],.
Terjemahnya


[1] Q.S. Al-Fajr ayat 27-30
[2] Al-Qur’an dan Terjemahnya Departemen Agama RI- PT. Karya Toha Putra 2002. H. 893
[3] Lihat Q.S. Al-Fajr ayat 27-30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar