Minggu, 23 Desember 2012

Kepemimpinan Ali Bin Abu Tholib


   Bab I
A.      Latarbelakang Masalah
Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota  Bani Sa’dah, Madinah.  Mereka memusyawarahkan siapa yang akan menjadi pemimpin. Musyawarah tersebut berjalan cukup alot karena masing-masing pihak, baik pihak Muhajirin maupun Anshar merasa berhak menjadi pemimpin Umat Islam, namun dengan semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi, akhirnya Abu Bakar terpilih melalui musyawarah tersebut.[1]

Pesan Nurani


Teman-teman!!!
Janganlah kita berusaha dan bekerja semata-mata untuk diri sendiri, mengejar kesengan semata dan jangan lupa bahwa apa yang dihasilkan oleh tangan kita ada milik orang lain yang setiap saat dan setiap waktu akan datang menadahkan kedua tangannya untuk meminta haknya. Harta, pangkat dan jabatan tidak pernah mengantar seseorang untuk mendapatkan kebahagiaan namun hati yang selalu tulus dan ikhlas serta sabar dan rasa tuluslah yang membawa kedamaian dan ketentraman dalam hidup ini. Apalagi ditambah dengan rasa syukur terhadap apa yang diberikan tuhan kepada kita. Disanalah tersimpan beribu-ribu kebahagiaan. Coba anda lihat contohnya teman!

Sabtu, 22 Desember 2012

Titisan Rohani


Rasulullah saw. Bersabda “khirun nas yanfau’u linnas” terjemahan hadist tersebut adalah “sebaik-baik manusia adalah orang yang berguna dan bermanfaat kehidupannya untuk bagi sesama manusia (orang lain)”.
Penulis memaknai hadis di atas bahwa “kalau anda ingin menjadi orang yang berguna dan bermanfaat hidup di dunia maka anda harus berpikir apa yang anda bisa berikan kepada orang lain hari ini untuk menutupi kesulitan hidupnya kerana ketika orang dalam keadaan susah, anda mengulurkan tangan anda untuk menolong mereka maka tangan-tangan anda seolah-olah mewakili tangan-tangan Tuhan yang maha pemberi, maha pemurah dan maha bijaksana”.

Me n My Family

Mukrim SH & Rian Kusuma Wardani